SELAMAT DATANG SALAM DAN BAHAGIA

Minggu, 25 Desember 2016

Apa itu Iman, Tauhid dan Syirik?

IMAN, TAUHID DAN SYIRIK DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

POKOK-POKOK KEIMANAN DALAM AL-QUR’AN

1.    A Pengertian Iman
Iman secara etimologis berasal dari kata amana-yu’minu berarti tasdiq yaitu membenarkan mempercayai. Dan menurut istilah Iman ialah “Membenarkan degan hati diucapkan dengan lisan dan dibuktikan dengan amal perbuatan.” Dengan demikian, iman itu bukan sekedar pengertian dan keyakinan dalam hati; bukan sekedar ikrar dengan lisan dan bukan sekedar amal perbuatan saja tapi hati dan jiwa kosong. Imam Hasan Basri mengatakan “Iman itu bukanlah sekedar angan-angan dan bukan pula sekedar basa-basi dengan ucapan akan tetapi sesuatu keyakinan yang terpatri dalam hati dan dibuktikan dengan amal perbuatan. 
B.     Tujuan Iman
Tujuan Keimanan adalah penghambaan diri pada Allah SWT semata antar manusia dan Penciptanya, bukan penghambaan pada manusia lain atau golongan lain.
C.    Macam-macam Iman
Perlu dimengerti, bahwa iman seseorang kepada Allah ada tiga macam , yaitu :
1.    Iman Taqlidi adalah mempercayai keesaan Allah SWT. Dengan cara taqlidi (mengikuti) keterangan ulam tanpa mengerti dalil atau pembuktian. Iman seperti ini rawan berubah akibat ulah orang-orang yang berusaha merusaknya.
2.    Iman Tahqiqi adalah kemantapan hati pada keesaan Allah SWT. Yang jika ditentag atau diusik oleh siapapun, maka tak berubah sedikitpun.
3.    Iman Istidlali adalah iman yang disertai bukti dari makhluk yang ada didunia ini membuktikan adanya yang menciptakan suatu bangunan menunjukan adanya yang membangun, kotoran unta menunjukan akan adanya unta, karena keberadaan sesuatu (akibat) tanpa sebab adanya sebab adanya pencipta adalah suatu yang tidak masuk akal (muhal).


D.    Pokok – pokok Keimanan dalam Al-Qur’an

Syarat untuk menjadi orang yang beriman adalah harus mendapat izin dari Allah Swt dan mau menggunakan akalnya untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Itulah syarat utama dalam proses keimanan yang dinyatakan Allah Swt di Surat Yunus :“Dan tidak ada seorang pun akan beriman kecuali dengan izin Allah; dan Allah menimpakan kemurkaan kepada orang-orang yang tidak mempergunakan akalnya.” (QS Yunus : 100)  
Adapun cara atau methode yang dipakai sudah dicontohkan dalam Al-Qur’an. Sebagaimana proses keimanan yang telah dialami para nabi yang mengadakan perjanjian (Misaq) di hadapan Allah Swt. Mereka itu mengadakan perjanjian yang teguh (Misaq) untuk menjalankan segala perintah Allah dan meninggalkan laranganNya.
Keimanan sering disalah  pahami dengan 'percaya', keimanan dalam Islam diawali dengan usaha-usaha memahami kejadian dan kondisi alam sehingga timbul dari sana pengetahuan akan adanya yang mengatur alam semesta ini, dari pengetahuan tersebut kemudian akal akan berusaha memahami esensi dari pengetahuan yang didapatkan. Keimanan dalam ajaran Islam tidak sama dengan dogma atau persangkaan tapi harus melalui ilmu dan pemahaman.
Implementasi dari sebuah keimanan seseorang adalah ia mampu berakhlak terpuji. Allah sangat menyukai hambanya yang mempunyai akhlak terpuji. Akhlak terpuji dalam islam disebut sebagai akhlak mahmudah. Beberapa contoh akhlak terpuji antara lain adalah bersikap jujur, bertanggung jawab, amanah, baik hati, tawadhu, istiqomah dll. Sebagai umat islam kita mempunyai suri tauladan yang perlu untuk dicontoh atau diikuti yaitu nabi Muhammad SAW. Ia adalah sebaik-baik manusia yang berakhlak sempurna. Ketika Aisyah ditanya bagaimana akhlak rosul, maka ia menjawab bahwa akhlak rosul adalah Al-quran. Artinya rosul merupakan manusia yang menggambarkan akhlak seperti yang tertera di dalam Al-quran :

Tahap-tahap keimanan dalam Islam adalah:
1.    Dibenarkan di dalam qalbu (keyakinan mendalam akan Kebenaran yang disampaikan)
2.    Diikrarkan dengan lisan (menyebarkan Kebenaran)
3.    Diamalkan (merealisasikan iman dengan mengikuti contoh Rasul
2.    A Pengertian Tauhid
Tauhid (Arab :توحيد), adalah konsep dalam aqidah islam yang menyatakan keesaan Allah. Tauhid diambil kata :Wahhada Yuwahhidu Tauhidan yang artinya mengesakan. Satu suku kata dengan kata wahid yang berarti satu atau kata ahad yang berarti esa. Dalam ajaran Islam Tauhid itu berarti keyakinan akan keesaan Allah. Kalimat Tauhid ialah kalimat La Illaha Illallah yang berarti tidak ada Tuhan melainkan Allah.
Tauhid merupakan inti dan dasar dari seluruh tata nilai dan norma Islam, sehingga oleh karenanya Islam dikenal sebagai agama tauhid yaitu agama yang mengesakan Tuhan. Bahkan gerakan-gerakan pemurnian Islam terkenal dengan nama gerakan muwahhidin ( yang memperjuangkan tauhid ).  Dalam perkembangan sejarah kaum muslimin, tauhid itu telah berkembang menjadi nama salah satu cabang ilmu Islam, yaitu ilmu Tauhid yakni ilmu yang mempelajari dan membahas masalah-masalah yang berhubungan dengan keimanan terutama yang menyangkut masalah ke-Maha Esa-an Allah.
Tauhid di bagi menjadi 3 macam yaitu:
  • Tauhid Rububiyah adalah keyakinan tentang keesaan Allah taala di dalam perbuatan-perbuatan-Nya.
  • Tauhid Asma dan Sifat adalah keyakinan tentang keesaan Allah subhanahu wa ta’ala dalam nama dan sifat-Nya yang terdapat dalam Al Quran dan Al Hadits dilengkapi dengan mengimani makna-maknanya dan hukum-hukumnya.
  • Tauhid Uluhiyah adalah mengesakan Allah dalam tujuan perbuatan-perbuatan hamba yang dilakukan dalam rangka taqorub dan ibadah seperti berdoa, bernadzar, menyembelih kurban, bertawakal, bertaubat, dan lain-lain.





B. Hakikat Tauhid
Tauhid merupakan kewajiban utama dan pertama yang diperintahkan Allah kepada setiap hamba-Nya. Namun, sangat disayangkan kebanyakan kaum muslimin pada zaman sekarang ini tidak mengerti hakekat dan kedudukan tauhid. Padahal tauhid inilah yang merupakan dasar agama kita yang mulia ini. Oleh karena itu sangatlah urgen bagi kita kaum muslimin untuk mengerti hakekat dan kedudukan tauhid. Hakekat tauhid adalah mengesakan Allah. Bentuk pengesaan ini terbagi menjadi tiga, berikut penjelasannya.
  1. Mengesakan Allah dalam Rububiyah-Nya
Maksudnya adalah kita meyakini keesaan Allah dalam perbuatan-perbuatan yang hanya dapat dilakukan oleh Allah, seperti mencipta dan mengatur seluruh alam semesta beserta isinya, memberi rezeki, memberikan manfaat, menolak mudharat dan lainnya yang merupakan kekhususan bagi Allah.
2.      Mengesakan Allah Dalam Uluhiyah-Nya
Maksudnya adalah kita mengesakan Allah dalam segala macam ibadah yang kita lakukan. Seperti shalat, doa, nadzar, menyembelih, tawakkal, taubat, harap, cinta, takut dan berbagai macam ibadah lainnya. Dimana kita harus memaksudkan tujuan dari kesemua ibadah itu hanya kepada Allah semata.
3.      Mengesakan Allah Dalam Nama dan Sifat-Nya
Maksudnya adalah kita beriman kepada nama-nama dan sifat-sifat Allah yang diterangkan dalam Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah. Dan kita juga meyakini bahwa hanya Allah-lah yang pantas untuk memiliki nama-nama terindah yang disebutkan di Al-Qur’an dan Hadits tersebut (yang dikenal dengan Asmaul Husna).





SYIRIK
3.ADefinisi Syirik
Syirik yaitu: Menyamakan selain Allah dengan Allah dalam hal-hal yang merupakan kekhususan Allah, seperti berdoa kepada selain Allah disamping berdo’a kepada Allah
Syirik adalah dosa yang sangat besar
Hadist riwayat Al-Bukhari dan Muslim: “Maukah kalian aku beritahukan tentang dosa yang paling besar?, ‘Kami menjawab, Ya wahai Rasulullah!’, Beliau bersabda, Berbuat syirik kepada Allah dan durhaka kepada kedua orang tua.”
B. Jenis Syirik
Syirik Besar ;mengeluarkan pelakunya dari agama Islam dan menjadikannya kekal didalam neraka,:
  1. Memalingkan sesuatu bentuk ibadah kepada selain Allah
  2. Mendekatkan diri kepadaNya dengan penyembelihan kurban atau nadzar untuk selain Allah, baik untuk kuburan, jin atau syaithan
  3. Takut kepada orang-orang yang telah mati, jin atau syaithan
QS Yunus (10):18
Artinya: “Dan mereka menyembah selain daripada Allah apa yang tidak dapat mendatangkan kemudharatan kepada mereka dan tidak kemanfa’atan, dan mereka berkata: “Mereka itu adalah pemberi syafa’at kepada kami di sisi Allah.” Katakanlah: “Apakah kamu mengabarkan kepada Allah apa yang tidak diketahui-Nya baik di langit dan tidak dibumi?” Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dan apa yang mereka mempersekutukan.”
·Syirik Dakwah (Do’a)
disamping dia berdo’a kepada Allah ia berdo’a kepada selain
-NyaQS Al-Ankabut (29):65
Artinya: “Maka apabila mereka naik kapal mereka mendo’a kepada Allah dengan memurnikan keta’atan kepada-Nya; maka tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai ke darat, tiba-tiba mereka mempersekutukan.”

·Syirik Niat, Keinginan dan Tujuan
menunjukan suatu bentuk ibadah untuk selain AllahQS Huud (11): 15-16
Artinya: “Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan(15). Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan(16).”
·Syirik Keta’atan
menta’ati selain Allah dalam hal maksiat kepada AllahQS At-Taubah (9):31)
Artinya: “Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah dan Al Masih putera Maryam, padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan selain Dia. Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.”

·SyirikMahabbah(Kecintaan)
menyamakan selain Allah dengan Allah dalam hal kecintaanQS Al-Baqarah (2):165
Artinya: “Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa , bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar